Yualita Widyadhari, SH,
M.Kn, CIIB.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia
Periode 2016-2019
Tidak ada
kesuksesan
yang
didapat dengan mudah
Yualita Widyadhari adalah Ketua Umum Ikatan Notaris
Indonesia (INI) periode 2016-2019 hasil Kongres XXII INI bulan Mei 2016 di
Palembang, Sumatera Selatan, menggantikan Adrian Djuaini. Wanita yang punya
nama panggilan Lita ini memastikan, bahwa INI sebagai wadah satu-satunya
profesi notaris. Ia akan mengoptimalkan peran dan fungsinya dalam melindungi
dan melayani setiap anggota. Pada bulan Juli 2016 kemarin INI sudah genap
berusia 108 tahun. Sebagai organisasi yang punya usia matang, ia akan membawa
organisasi menuju pada tujuan utama, yakni kebanggaan dan kejayaan profesi.
Menurut Lita, berbagai permasalahan pernah terjadi
terutama terkait permasalahan hukum mulai dari tingkat Pengurus Daerah
(Pengda), Pengurus Wilayah (Pengwil) sampai Pengurus Pusat (PP). Belum lagi
permasalahan yang terkait profesionalitas anggota seperti kesenjangan kualitas
notaris antara daerah satu dengan daerah lain menjadi pekerjaan rumahnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Lita telah
menyusun sejumlah program kerja yang tentunya dapat diemplementasikan secara
konkrit. Terkait perlindungan anggota misalnya, ia akan membentuk tim pakar dan
tim ahli yang diisi dari kalangan notaris anggota INI untuk menganalisa kasus
yang dihadapi notaris. Selain itu memberikan rekomendasi terkait langkah-langkah
hukum apa yang mesti dilakukan oleh PP INI dalam menyelesaikan kasus.
Guna lebih mengkonkritkan upaya melindungi anggota,
Lita berencana membentuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di bawah struktur INI.
Rencananya, LBH tersebut akan diisi oleh ahli-ahli hukum dalam rangka
perlindungan kepada anggota yang mengalami permasalahan. Selain ahli hukum,
calon-calon notaris yang telah mempunyai izin sebagai advokat namun belum
diangkat sebagai notaris, rencananya akan mengisi LBH tersebut.
“Tentunya tidak kalah pentingnya membuat MoU dengan
kepolisian terutama untuk melakukan eksaminasi kasus yang dihadapi notaris dan
membuat rekomendasi hukum kepada penegak hukum,” tambahnya.
Program
Kaitannya dengan peningkatan profesionalitas, Lita
akan menyusun program pelatihan untuk meningkatkan keilmuan, salah satunya
dengan bersinergi dengan lembaga pendidikan tinggi dan profesi. Lalu untuk
lebih ‘membumikan’ INI, Lita akan membuat program di salah satu televisi yang
mengangkat isu seputar kenotariatan. Sedangkan yang terkait dengan organisasi,
ia akan mensinergikan notaris dan PPAT. Pasalnya, ia memandang tantangan antara
notaris dan PPAT sangat besar. Misalnya terkait kebijakan Presiden Joko Widodo
lewat Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XII yang menyatakan honor pendirian akta
Perseroan Terbatas (PT) sebesar Rp. 1 juta untuk Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM).
“Itu pasti akan terjadi kesalahpahaman di masyarakat.
Mereka akan meng-genelalisir semua akta adalah Rp. 1 juta. Itu harus
diperjuangkan melalui perkumpulan INI. Tentunya hal ini dapat tercapai apabila
mendapat dukungan dari semuanya,” lanjutnya.
Menurut Lita, kunsi kesuksesan seseorang adalah dengan
selalu bersyukur dan terus semangat bekerja serta positive thinking. Insya Allah kita bisa terus berbuat untuk memberikan
manfaat kepada orang lain. Tidak ada kesuksesan yang didapat dengan mudah. Itu
dibuktikan Lita di sepanjang perjalanan kariernya. Ia mengawali kariernya
sebagai staf biasa pada sebuah perusahaan jasa asuransi swasta. Karena
prestasinya yang cemerlang, ia berhasil menempati jabatan sebagai Chief of
Legal Officer PT Citra International Underwrite (CIU) sekaligus sebagai
Komisaris PT BGIB Unsurance Brokers. Bak meteor yang melesat ia selalu
menetapkan target pada setiap pekerjaan. Tidak heran bila kemudian bisa
mewujudkan impiannya memiliki usaha sendiri.
Lita membuka praktek notaris pertama di Bantul,
Yogyakarta, selama tiga tahun. Selanjutnya pada tahun 2002 ia membuka praktek
di Jakarta dengan karyawan hanya empat orang dan masih menyewa kantor. Dengan
semangat kerja keras dan network yang luas, ia akhirnya bisa memiliki kantor
sendiri di Gedung TCC Batavia, tower One, Lt. 9 Suite 9, di Jl. KH Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta Pusat
dengan jumlah karyawan yang cukup banyak.
Selain menjabat notaris, Lita juga menjadi
Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia, Bendahara Umum
Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PPKAGAMA), Sekretaris
Umum Ikatan Notaris Universitas Indonesia (Ikanot UI) dan Ketua Notaris Golf
Club (NGC).
Jabatan notaris dan PPAT (Pejabat Pembuat Akta
Tanah) bagi Lita adalah jabatan kepercayaan. Oleh karena itu ia merasa
bersyukur dipercaya menjadi Sekretaris Umum dua periode, tahun 2009-2012 dan
2013-2016 di organisasi Ikatan Notaris Indonesia. Saat ini ia dipercaya menjadi
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia periode 2016-2019. (*).
Biodata
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar