Minggu, 20 Agustus 2017

Foto Hot Andrea Dian Jadi Sampul Majalah Dewasa

Foto Hot Andrea Dian Jadi Sampul Majalah Dewasa | Ba 



































http://pojoksatu.id/wp-content/uploads/2017/03/Andrea-Dian-1.jpg

Sri Mulyani Indrawati



Sri Mulyani Indrawati, SE, MSc, PhD.
Menteri Keuangan

Sri Mulyani Indrawati menghadapi sidang

Pernah dijegal di negeri sendiri, tapi dunia mengaguminya

Sri Mulyani, perempuan sederhana dengan rambut pendek sebahu ini adalah contoh bagaimana niat baik dan kerja keras bisa membawa Indonesia pada perubahan besar-besaran. Ketika meninggalkan Indonesia, Ibu dari tiga orang anak ini bukan karena tidak lagi cinta pada negaranya, namun karena mengemban tugas yang lebih besar. Setelah begitu banyak terobosan yang ia cetuskan dan membersihkan kementerian dari KKN dan birokrasi yang menyulitkan, ia seolah terbuang. Ia disangkutkan dengan kasus bailout Bank Century, dituduh ikut andil dalam kasus yang tak kunjung usai ini.

Sri Mulyani hanya diam dan mengikuti aturan, berpegang teguh pada kebenaran. Ia tahu benar, bahwa di luar sana banyak yang mengincarnya, karena kejujuran dan ketegasannya. Perempuan hebat yang mendirikan beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Lembaga Pendidikan) bagi mahasiswa Indonesia ini seolah ‘terusir’ dari negerinya sendiri. Kemudian seperti permata yang terpendam, ia diangkat oleh Bank Dunia menjadi Direktur Pelaksana. Hal ini menjadi bukti bahwa, ia adalah orang yang baik dan bersih.

Dulu publik hanya mengetahui, bahwa Sri Mulyani adalah menteri keuangan di era Kabinet Indonesia Bersatu yang tersangkut kasus pelik Bank Century. Namun ia sebenarnya lebih dari itu, kisah hidupnya akan membuka mata kita semua, bahwa dirinya adalah pahlawan masa kini.

Selamat dari krisis
Anda masih ingat mengenai krisis ekonomi parah yang menghantam Amerika Serikat beberapa tahun lalu? Kala itu, perekonomian dunia morat-marit tidak karuan, bahkan Yunani sempat dinyatakan pailit. Jika negara-negara maju saja ambruk dan beberapa negara bagian di Amerika bangkrut, lantas bagaimana bisa Indonesia yang notabene negara berkembang dan masih rapuh, bisa selamat, bahkan kursnya menguat pesat?

Sri Mulyani yang tidak tidur berhari-hari, merumuskan langkah-langkah untuk menghadang krisis ekonomi global menyerang Indonesia. Ia memimpin rapat dari pagi hingga malam, dengan beban luar biasa besar. Nasib negeri ini digantungkan pada bahunya. Dua hari dua malam ia memimpin rapat yang konon menjadi tonggak dibangunnya benteng tebal yang menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi global.

Sri Mulyani berpidato


Sri Mulyani tahu benar bahwa jabatannya sebagai Menteri Keuangan saat itu menjadi tumpuan dan harapan untuk menentukan langkah Indonesia ke depan. Dalam waktu 48 jam, segala hal penting di Indonesia dari hulu ke hilir, kurs, suku bunga, devisa, likuiditas, rush, neraca perdagangan, stimulus, dan seterusnya harus ia handle. Semua harus ia pikirkan dengan matang dan teliti agar jangan sampai salah mengambil keputusan.


Ortu meninggal
Bahkan saat orang tuanya meninggal, Sri Mulyani dihadapkan pada keputusan sulit. Meninggalkan rapat dan datang ke rumah duka, atau meneruskan rapat dengan risiko tak akan bisa melihat wajah orang tuanya untuk terakhir kalinya. Namun ia tahu, bahwa Indonesia lebih membutuhkannya saat itu. Begitu semua rapat berakhir, ia terus wudhu dan salat. Saat berdoa, ia menangis sejadi-jadinya. Bagaimanapun juga, ia juga manusia yang punya perasaan dan rasa sedih, sama seperti yang lain.

Berkat cucuran keringat dan kerja kerasnya, kita semua tidak merasakan pabrik-pabrik harus tutup seperti di Amerika. Atau kurs mata uang hancur lebur seperti di negara lainnya. Kita seolah hidup di planet lain yang tidak merasakan kerasnya pukulan krisis ekonomi, bahkan PHK dan melonjaknya harga-harga juga tidak terjadi. Setelah badai terlewati, ia menghela nafas panjang dan tersenyum. Upayanya mati-matian menahkodai keuangan dan perekonomian di Indonesia di saat genting berbuah manis.

Harus hemat
Apa yang Anda bayangkan ketika mendengar jabatan menteri? Banyak uang, ke mana-mana naik kendaraan mewah dan hidupnya terjamin? Nyatanya hal itu tidak terjadi pada hidup Sri Mulyani dan keluarganya. Justru saat ia menjadi menteri, gaji yang hanya 19 juta rupiah itu harus ia atur baik-baik untuk biaya rumah tangga dan sekolah anaknya. Bahu-membahu bersama sang suami, ia menabung sedikit demi sedikit untuk masa depan putra-putrinya. Bahkan saat sang putri sulung, Dewinta Illinia berangkat kuliah ke Australia, Sri Mulyani mengajak bicara anak pertamanya itu, hati ke hati. Ia memberikan buku tabungan yang berisi gajinya saat menjabat sebagai Executive Director International Monetary Fund pada 2002-2004.

Sri Mulyani bersama keluarga


“Kamu harus hidup dengan ini. Mama enggak punya uang sekarang, beda dengan dulu,” tutur Sri Mulyani pada Dewinta. Ia berharap putrinya itu hidup sederhana di negeri kanguru, belajar dengan baik dan segera lulus. Begitu berat ia melepas putri tercintanya tinggal jauh di benua seberang, padahal dalam hati ia menjerit. Ia tk pernah bisa jauh dari keluarganya. Namun ia tahu, bahwa masa depan Dewinta jauh lebih penting. Ia membekali ilmu paling berharga pada anak-anaknya, yaitu mengenai hidup sesuai dengan kemampuan dan stay on the track (tetap di jalur). Semasa Dewinta kuliah di Australia, Sri Mulyani mempergunakan gajinya dengan sebaik-baiknya, karena masih ada dua anak lagi yang juga butuh dibiayai.

Kado paling menyakitkan
Ulang tahun seharusnya menjadi momen yang membahagiakan. Namun sepertinya hal ini tidak berlaku bagi Sri Mulyani beberapa tahun yang lalu. Perempuan dengan wajah bersahaja dan berpenampilan sederhana ini harus menerima ‘kado’ menyakitkan, dana talangan untuk Bank Century yang ia setujui, mulai dipermasalahkan dan meledak. Ia diserang habis-habisan oleh DPR. Ia disalahkan karena seharusnya tidak mencairkan dana sebanyak 6 trilyun lebih bagi bank ‘kecil’ seperti Century. Wanita berkacamata ini dengan susah payah menjelaskan alasannya, dengan perumpamaan yang ia harapkan bisa diterima oleh semua oran, termasuk para anggota dewan.

“Jika ada rumah terbakar, tidak mungkin dibiarkan kerena api bisa membakar seisi kampung”. Bahwa di dalam rumah itu ada perampoknya, “Ya tangkap perampoknya,” kata Sri Mulyani dengan suara bergetar. Namun tetap saja ia disudutkan dan dicerca tak henti-hentinya. Ia mengatakan ingat betul kapan mula dana tangan bank Century melejit menjadi suatu permasalahan.

“Tentu saya ingat, karena hari itu adalah hari ulang tahun saya,” tuturnya dengan getir. Perjuangannya menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi global, dibayar dengan tamparan dan tuduhan menyakitkan.

Dijegal
Sri Mulyani bukan tipe orang yang suka mencari muka apalagi sensasi. Ia tidak akan berkoar-koar di media seperti para politisi, dan lebih banyak diam serta menaati aturan yang berlaku. Begitu juga saat ia berkali-kali dipanggil untuk menjadi saksi bailout Bank Century, dan dituduh terlibat kasus yang tak pernah ia lakoni.

Ketika akhirnya Sri Mulyani ‘tersisih’ dan seolah semua jasanya pada Indonesia menguap begitu saja, Bank Dunia datang dan meminangnya untuk bekerja di sana. Pujian ahli-ahli ekonomi bahkan preside dan menteri dari negara lain pada Sri Mulyani pasca tindakan heroiknya pada krisis tahun 2008 terus mengalir. Ironis sekali bukan? Di negeri sendiri ia dijegal habis-habisan.

Sri Mulyani sangat dihormati di luar negeri

Menerima tawaran dari Bank Dunia bukanlah hal mudah bagi Sri Mulani. Dewinta meneleponnya dan berkata bahwa itu tidak adil. Jika sang ibu harus pindah ke Amerika Serikat maka jaraknya dari Australia sungguh jauh sekali. “Mama, it’s not fair,” ujar anak-anaknya.

Perempuan paling berpengaruh
Belum lagi putra keduanya sudah diterima kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Bisa dibayangkan, betapa beratnya Sri Mulyani hidup berpencar dengan para anggota keluarganya, menahan rindu yang membuncah tiap harinya. Sosok yang dinyatakan sebagai perempuan yang paling berpengaruh nomor 23 di dunia versi majalah Forbes ini berusaha tegar dan tersenyum seperti biasa.

Akhirnya Sri Mulyani berangkat mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih besar. Pemikiran dan juga dedikasinya kini risakan oleh seluruh negara di dunia. Walau terkadang, ia kerap menangis di saat sujud salatnya, sembari berdoa semoga anak-anak dan suaminya selalu dilindungi oleh Tuhan yang Maha Esa. Ia memang tidak bertempur di medan perang, namun jasanya tak kalah dari para pejuang kemerdekaan. Di Indonesia, ia dianggap menteri keuangan andal dan lurus memerangi korupsi. Ia memelopori reformasi birokrasi di Kementeri Keuangan. Ia berusaha membersihkan Direktorat Jenderal Pajak serta Bea dan Cukai, dua lembaga yang kerap disebut sarang penyamun.

Kala itu, ratusan orang pegawai pajak dan bea-cukai dipecatnya lantaran korupsi. Setelah ‘bersih-bersih’, ia mendirikan lembaga LPDP dan memprakarsai beasiswa bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi baik di dalam maupun di luar negeri. Tahukah Anda, ribuan putra-putri bangsa diberangkatkan menuntut ilmu dengan biaya yang mumpuni, berkat gagasan Sri Mulyani?


Sri Mulyani di World Bank
Tidak hanya itu saja, ketika Sri Mulyani menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, bisa dibayangkan betapa besar tanggung jawab yang harus dilaksanakannya. Walaupun dituduh bersalah karena ‘menolong’ Bank Century. Padahal jika saat itu bank milik Robert Tantular itu tak diberikan dana bailout alias dana talangan dan kolaps, maka krisis ekonomi diprediksi akan terjadi. Keputusan dilematis dan penuh risiko yang ia ambil, membuatnya jadi bulan-bulanan dan dipersalahkan. Padahal tidak satu rupiahpun ia nikmati uang bailout tersebut. Tidak secuilpun ia pernah makan selain dari gaji dirinya dan suaminya. Lagi-lagi ia tidak pernah membangkan pada hukum, dan berusaha memberikan penjelasan kenapa ia mengambil keputusan tersebut.

Tapi sudahlah, kini Sri Mulyani sudah ditarik Presiden Joko Widodo ke Indonesia untuk memimpin kementeriannya lagi. Kini ia sudah menjabat menjadi Menteri Keuangan lagi.





Biodata Sri Mulyani

Nama lengkap : Sri Mulyani Indrawati, SE, MSc, PhD.





Tempat, tgl lahir : Lampung, 26 Agustus 1962.






Agama
: Islam.








Ayah
: Prof. Dr. Satmoko.







Ibu

: Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko.





Suami
: Tonny Sumartono.







Anak
: 1. Dewinta Illinia,











2. Adwin Haryo Indrawan,










3. Lukman Indra Pambudi.



















































Riwayat pendidikan :









* SMP Negeri 2 Bandar Lampung.







* SMA Negeri 3 Semarang.








* Universitas Negeri 3 Semarang.







* Universitas Indonesia Jakarta.








* Master of Science of Policy Economics di University of Illinois Urbana Champaign, USA.

* PhD of Economics di University of Illinois Urbana-Champaign, USA.


















Pengalaman kerja :









* Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI).
* Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional Tahun 1999-2000.

* Kelompok Kerja Bidang Hukum Bisnis, Menteri Kehakiman Republik Indonesia.


* Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan RI (1998).
* Redaktur Ahli Majalah bulanan Manajemen Usahawan Indonesia.




* Ketua I Bidang Kebijakan Ekonomi Dalam dan Luar Negeri serta Kebijaksanaan Pembangunan, 

PP Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI).






* Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI.




* Wakil Kepala Bidang Penelitian LPES FEUI.






* Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FEUI.





* Research Associate, LPEM FEUI.







* Pengajar Program S1 & Program Extension FEUI, S2, S3, Magister Manajemen Universitas Indonesia.
* Anggota Kelompok Kerja – GATS Departemen Keuangan RI.




* Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk Menteri Negara Kependudukan – BKKBN.

* Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV Menteri Negara Kependudukan, BKKBN.
* Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-Bappenas.





* Asisten Profesor, University of Illinois at Urbana, Champaign, USA.



* Asisten Pengajar Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia.




* Direktur Eksekutif di IMF.








* Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia.




* Menteri Koordinaor Bidang Perekonomian Republik Indonesia.




* Direktur Pelaksana Bank Dunia.







* Menteri Keuangan Indonesia.























Sumber :












* http://boombastis.com/kisah-hidup-sri-mulyani/43438






* http://www.biografiku.com/2016/09/biografi-dan-profil-sri-mulyani-pakar-ekonomi-indonesia.html